TEROPONGNTT, KUPANG – Universitas Citra Bangsa (UCB) rutin menggelar seminar dan diskusi ilmiah dalam berbagai tema demi pengembangan ilmu pengetahuan serta ikut berperan dalam pembangunan. Kali ini, UCB menggelar seminar dan diskusi ilmiah tentang Pendidikan Arsitektur dalam Menunjang Pariwisata Daerah.
Seminar dan diskusi ilmiah yang digelar di aula Lantai 5 Universitas Citra Bangsa (UCB) ini, menampilkan tiga pemateri utama yakni, Senat Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Dr. Ir. Yohanes Basuki Dwisusanto, M.Sc, Kaprodi Pasca Sarjana Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung, Dr. Ir. Purnama Salura, MM, MT serta Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawan. Seminar diikuti ratusan mahasiswa dan dosen teknik sipil dan arsitektur dari Universitas Citra Bangsa (UCB), Fakultas Teknik (FT) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang dan Fakultas Teknik (FT) Undana.
Dalam materinya, kedua pakar arsitektur dari Universitas Parahyangan Bandung yakni Dr. Ir. Yohanes Basuki Dwisusanto, M.Sc, dan Dr. Ir. Purnama Salura, MM, MT menekankan pentingnya peran arsitektur dalam pembangunan dunia pariwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kekayaan arsitektur dinilai sebagai unsurpenting dalam menarik wisatawan. Sehingga sangat disayangkan jika peran arsitektur diabaikan dalam pembangunan pariwisata di daerah ini.
Sementara Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawan mengakui, pendidikan arsitektur sangat penting dalam menunjang pengembangan pariwisata. Selain sentuhan arsitektur membuat suatu obyek wisata menjadi lebih menarik, arsitektur juga berfungsi melestarikan potensi wisata budaya dari gerusan perkembangan jaman dan perkembangan teknologi.
Karena itu, kata Wayan Darmawan, pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini dinas pariwisata dan ekonomi kreatif, siap bekerjasama dengan kalangan kampus untuk memajukan pariwisata di daerah ini. Wayan Darmawan berharap, pihak kampus termasuk Prodi Arsitektur Universitas Citra Bangsa (UCB) dapat menunjukan gagasan dan kreatifitas arsitekturnya dalam bentuk nyata sehingga dapat meyakinkan pemerintah dalam upaya membangun kerjasama di bidang ini.
Rektor Universitas Citra bangsa (UCB), Dr. Jeffrey Jap.,drg.M.Kes didampingi Ketua Prodi Arsitektur UCB, Jenny Messakh, ST, MT, dan Ketua Panitia Kegiatan Seninar dan Diskusi Ilmiah, Feryrius Fahik, ST, M.Sc kepada wartawan menjelaskan, pariwisata adalah salah satu program prioritas pembangunan pemerintah Provinsi NTT. Karena itu, sebagai institusi pendidikan Universitas Citra Bangsa merasa terpanggil untuk mengambil bagian dalam turut mendukung program prioritas pembangunan tersebut.
“Kami mencoba menggagas berbagai diskusi ilmiah dalam berbagai konteks, tentunya terkait konteks pembangunan wilayah dan kali ini kami mengangkat isu tentang arsitektur dan pariwisata. Mengapa tema ini kami angkat, karena UCB memiliki prodi teknik yakni teknik arsitektur dan teknik sipil, plus teknik informatika. Semuanya jenjang S1,” kata Jeffrey Jap.
Melalui seminar dan diskusi ilmiah ini, kata Jeffrey Jap, UCB ingin menyumbangkan pemikiran-pemikiran dasar pembangunan wilayah dan tema kali ini adalah iconik arsitektur local NTT. Narasumbernya pun tepat sekali, selain Kadis Pariwisata Provinsi NTT, juga pakar di bidang arsitektur vernacular dari Universitas Parahyangan Bandung. Sehingga diharapkan memberikan sumbangan pemikiran yang bagus dalam bidang pengembangan pariwisata di NTT terutama terkait dengan sentuhan arsitektur terhadap upaya pelestarian budaya local NTT.
Sementara Ketua Prodi Arsitektur UCB, Jenny Messakh, ST, MT menambahkan, Prodi Arsitek UCB akan terus menggelar berbagai diskusi ilmiah dan seminar untuk pengembangan pengetahuan bidang arsitektur yang diharapkan memberi sumbangsih bagi pembangunan termasuk di bidang pariwisata. Sentuhan arsitektur harus bisa bermanfaat bagi pembangunan pariwisata NTT yang lebih mendunia.
Ketua Panitia Kegiatan Seninar dan Diskusi Ilmiah, Feryrius Fahik, ST, M.Sc menambahkan, seminar dan diskusi ilmiah yang digelar UCB memang selalu menghadirkan pemateri-pemateri yang sesuai dengan bidangnya. Sehingga tema yang didiskusikan benar-benar sesuai dan bermanfaat bagi dunia pendidikan dan pembangunan wilayah.
(max)
Sumber : Teropong NTT